Minggu, 20 November 2016

Cara Kerja Mesin mobil

ruang-pembakaran-mesin-mobil
Saat sedang berkendara, pernahkan terlintas dalam benak Anda pertanyaan-pertanyaan seperti, apa yang menggerakkan mesin mobil Anda? Atau bagaimana cara kerja mesin mobil? Bahkan mungkin Anda juga pernah bertanya-tanya tentang hal lain yang berhubungan erat dengan prinsip kerja kendaraan roda empat yang kini kita kenal dengan sebutan mobil.
Mengetahui jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tersebut memang akan sangat mencerahkan. Namun mungkin tak sedikit orang yang beranggapan bahwa prinsip kerja mobil hanya perlu diketahui oleh para praktisi otomotif saja. Sedangkan untuk pengguna umum, rasanya tak penting mengetahui hal-hal tersebut. Bahkan tak sedikit pula yang menilai bahwa knowledge seperti ini sulit untuk dipahami. Sebenarnya prinsip kerja mobil tidaklah serumit yang dibayangkan, setidaknya big picture cara kerja mesin cukup mudah untuk dipahami, bahkan oleh orang awam sekalipun. Bagi Anda yang penasaran dengan cara kerja mesin mobil, yuk kita cari tahu selengkapnya.

Mesin Pembakaran Internal

Sebelum berbicara lebih jauh tentang mesin mobil dan cara kerjanya, rasanya kurang afdol jika belum membicarakan tentang salah satu bagian penting dalam mesin, yakni mesin pembakaran internal. Sesuai dengan namanya, di sinilah tempat terjadinya proses pembakaran antara bahan bakar dan udara yang nantinya menciptakan tenaga yang digunakan untuk menggerakkan piston. Inilah kunci pergerakan yang ada pada rangkaian mesin mobil.

Anatomi Mesin Mobil

komponen-dalam-mesin-mobil

Saat melihat mesin mobil, di situ tampak beberapa komponen yang kelihatannya cukup rumit. Namun secara umum, mesin mobil terdiri atas beberapa komponen utama yang saling bekerjasama. Komponen-komponen inilah yang memiliki andil besar dalam menggerakkan kendaraan. Untuk lebih jelasnya, mari kita cari tahu satu demi satu.

1. Blok Mesin

Inilah fondasi sebuah mesin dan salah satu kunci cara kerja mesin mobil. Umumnya blok mesin ini terbuat dari bahan aluminium. Akan tetapi material besi terkadang juga masih digunakan oleh beberapa manufaktur. Blok mesin ini sering dikaitkan dengan blok silinder karena bentuknya yang memang berupa tabung. Berawal dari sini jugalah penyebutan mesin empat silinder, mesin V6 ataupun V8 muncul. Silinder blok mesin ini juga menjadi tempat pergerakan piston. Karena itu, semakin banyak jumlah silinder dalam sebuah mesin, semakin besar pula tenaga yang dapat dihasilkannya.

2. Ruang Pembakaran

Di sinilah tempat bertemunya bahan bakar, udara, tekanan dan energi listrik yang kemudian menciptakan ledakan kecil yang menggerakkan piston. Komponen ini juga menjadi tempat bernaungnya beberapa komponen lain seperti piston, silinder dan kepala silinder.

3. Kepala Silinder

Kepala silinder biasanya terletak di sisi bagian atas silinder mesin. Komponen ini juga memiliki peran yang sangat penting dalam proses pembakaran.

4. Piston

Piston memiliki bentuk seperti sebuah kaleng yang bergerak ke atas dan ke bawah, menciptakan gerakan yang memiliki andil besar dalam menjalankan mobil. Pada sisi bagian atas piston, terdapat 3 atau 4 alur cor. Dalam alur inilah terdapat cincin piston yang terbuat dari besi dan terdiri dari dua jenis cincin, cincin kompresi dan cincin oli.

5. Poros Engkol / Crankshaft

Saat piston bergerak ke atas dan ke bawah, crankshaft atau poros engkol inilah yang kemudian bertugas untuk mengkonversi gerakan tersebut hingga mampu menggerakkan mobil. Pada komponen ini juga terdapat lobus balancing yang berguna untuk menjaga mesin dari kerusakan saat crankshaft berputar.

6. Camshaft

Bisa dibilang ini adalah otak dari mesin. Camshaft bekerja bersama dengan crankshaft untuk memastikan katup mesin membuka dan menutup tempat pada waktunya guna menghasilkan performa terbaik. Komponen ini jugalah yang memiliki kontrol penting pada katub intake dan outtake. Pada beberapa mesin berbentuk V, terkadang terdapat 2 camshaft pada setiap silindernya. Itulah kenapa performa mesinnya juga jauh lebih optimal dari mesin biasa.

7. Timing System

Cara kerja mobil juga tak lepas dari timing system. Komponen inilah yang menjadi tempat berkoordinasinya antara crankshaft dan camshaft. Jika kedua komponen tersebut tidak sinkron, maka mesin tidak akan bekerja sebagaimana mestinya.
Selain 7 komponen yang telah disebutkan sebelumnya, sebenarnya masih ada beberapa komponen lain yang juga memiliki peranan yang sangat penting seperti katup mesin, rocker arms, pushrods dan fuel injectors. Setiap komponen memiliki fungsi dan perananannya masing-masing. Dan dengan saling bekerjasama, mesin mobilpun dapat bekerja dengan baik.

Cara Kerja Mesin Mobil

cara-kerja-mesin-mobil
Kini kita telah mengetahui garis besar komponen utama dalam sebuah mesin mobil. Selanjutnya kita bisa mulai melangkah lebih jauh, mengetahui bagaimana cara kerja mesin mobil yang sesungguhnya. Dalam prosesnya, kerja mesin mobil terbagi dalam 4 aktivitas yang meliputi intake, compression, power dan exhaust. Untuk penjelasan lebih lengkapnya, berikut penjabarannya.

1. Intake

Dalam proses intake, piston akan ditarik oleh crankshaft ke sisi bagian bawah menuju bagian dalam silinder. Selama mobil bergerak, crankshaft ini nantinya juga akan terus bergerak. Katup yang terdapat pada mesin juga akan terbuka sehingga memungkinkan udara dan bahan bakar masuk dan bercampur di dalam silinder.

2. Compression

Katup saluran masuk kemudian ditutup, piston bergerak meremas atau mengkompres campuran antara udara dan bahan bakar sehingga membuatnya lebih mudah terbakar. Saat piston bergerak ke sisi bagian atas silinder, pada saat itu jugalah steker pemacu terbakar.

3. Power

Percikan api hasil dari proses kompresi ini kemudian menghasilkan ledakan kecil dan membuat bahan bakar yang terbakar menghasilkan gas panas yang mendorong piston ke sisi bagian bawah. Energi yang dilepaskan dalam proses tersebut nantinya akan menjadi tenaga yang digunakan untuk menggerakkan crankshaft.

4. Exhaust

Katup saluran luar kemudian akan terbuka dan crankshaft pun terus berputar, mendorong piston agar menuju kembali ke silinder. Pada tahapan inilah gas hasil pembakaran akan dibuang melalui knalpot.

Tips Merawat Mesin Mobil

merawat-mesin-mobil

Kini Anda tahu cara kerja mesin mobil. Setelah mengetahui hal tersebut, tentu Anda memiliki lebih banyak gambaran tentang proses yang terjadi di dalam mesin kendaraan. Berawal dari sini juga, Anda akan semakin paham tentang pentingnya merawat mesin mobil agar tetap awet dan bekerja dengan optimal. Merawat mesin mobil bukanlah hal yang sulit. Meski demikian, ini adalah pekerjaan rutin yang harus dilakukan oleh setiap pemilik kendaraan. Untuk lebih jelasnya, berikut beberapa tips merawat mesin mobil.
  1. Panaskan mesin sebelum digunakan. Sebelum mulai memacu mobil, pastikan selalu untuk memanaskan mesinnya terlebih dahulu. Durasi waktu memanaskan mobil ini beragam sesuai dengan jenis mobil itu sendiri. Namun secara umum, 5 menit adalah waktu standar memanaskan mesin. Saat memanaskan mesin, jangan injak pedal gas. Biarkan mesin panas tanpa paksaan.
  2. Ganti oli secara berkala. Mengganti oli mobil sebaiknya dilakukan setiap 3000 km atau 5000 km. Usahakan jangan sampai telat mengganti oli. Selain itu, pilihlah jenis oli yang sesuai dengan kendaraan Anda.
  3. Bersihkan filer karburasi. Filter yang kotor bisa sangat mengganggu performa mesin mobil, khususnya saat hendak menyalakannya. Anda bisa menggunakan sikat gigi untuk membersihkan filter karburasi. Saat membersihkan bagian ini, jangan menggunakan compressor atau hairdryer. Hal ini justru bisa merusak lapisan filter karburasi.
  4. Pacu kendaraan Anda. Saat mobil lama tidak digunakan, lama-lama mesin akan berkerak. Untuk menghilangkan kerak tersebut Anda bisa melakukannya dengan menginjak pedal gas lebih dalam. Dengan demikian, kerak akan keluar dari knalpot dan cara kerja mesin mobil pun akan kembali seperti semula.

sumber : https://mobilkamu.com/artikel/cara-kerja-mesin-mobil/

Minggu, 13 November 2016

Komponen Utama Motor Bensin 4 Langkah Dan Fungsinya

Bagian-bagian utama motor bensin 4 langkah memang cukup banyak dan lebih mendetail. Berikut adalah komponen dan fungsinya pada motor bensin 4 langkah.

Source : Google Image

Silinder

Yaitu tempat untuk berlangsungnya proses/siklus dari motor.

Torak/Piston

Untuk merubah gerakan bolak-balik menjadi gerakan isap dan tekan, juga sebaliknya untuk mengubah tenaga pembakaran menjadi tenaga mekanis.

Cincin Torak/Piston

Untuk mencegah kebocoran oli/bahan bakar antara dinding silinder dengan torak.

Pena Torak/Piston

Untuk menghubungkan piston dengan batang piston.

Pena Engkol

Untuk menghubungkan poros engkol dengan batang torak.

Poros Engkol

Untuk mengubah gerak mekanis (bolak-balik) piston menjadi gerak putar pada sumbu utama motor.

Batang Torak/Piston

Untuk meneruskan gaya piston ke poros engkol.

Saluran Masuk

Saluran yang dihubungkan dengan karburator tempat udara dan bensin dapat masuk dengan keadaan tercampur pada saluran ini.

Saluran Buang

Saluran untuk mengeluarkan gas-gas buang sisa pembakaran yang dihubungkan dengan knalpot.

Katup Masuk

Untuk mengatur pemasukan bensin dan udara kedalam silinder yang digerakan poros nok (noken as) dan ditutup oleh pegas katup.

Katup Buang

Untuk mengatur pembuangan gas bekas pembakaran yang digerakan poros nok (noken as) dan ditutup oleh pegas katup.

Busi

Bagian dari pengapian untuk memulai pembakaran bahan bakar di dalam silinder dengan bunga api listrik yang meloncat dari elektroda tengan ke elektroda sisi.

Ruang Engkol (Carter)

Untuk ruang pelumasan atau ruang oli dan ruang gerak sumbu engkol.

Karburator

Sumber : Google image
Untuk mencampur bahan bakar bensin dengan udara supaya tercampur dengan halus seperti kabut.

Sistem Pengapian

Sumber : Google image
Untuk membangkitkan bunga api listrik pada busi, untuk keperluan pembakaran di ruang silinder.

Poros Nok (Noken As)

Sumber : google image
Untuk membuka katup-katup yang digerakan oleh timing gear melalui sabuk gilir atau rantai keting.
 

KOMPONEN - KOMPONEN MESIN DAN FUNGSINYA

Mesin terdapat beberapa komponen :

1. Blok silinder (Cylinder Block)
fungsi : sebagai tempat untuk menghasilkan energi panas dari proses pembakaran bahan bakar.
2. Torak (piston)
fungsi : untuk memindahkan tenaga yang diperoleh dari hasil pembakaran bahan bakar ke poros engkol (crank shaft) melalui batang torak (connecting road).
3. Cincin Torak (Ring piston)
fungsi: - Mencegah kebocoran gas bahan bakar saat langkah kompresi dan usaha.
- Mencegah masuknya oli pelumas ke ruang bakar. 
- Memindahkan panas dari piston ke dinding silinder.
4. Batang Torak (Connecting Rod)
fungsi: Menerima tenaga dari piston yang diperoleh dari pembakaran bahan bakar dan meneruskannya keporos engkol.
5. Poros Engkol (crank shaft)
fungsi: Mengubah gerak naik turun torak menjadi gerak berputar yang akhirnya menggerakkan roda-roda.
6. Bantalan (Bearing)
fungsi: Mencegah keausan dan mengurangi gesekan pada poros engkol.
7. Roda Penerus (Fly Wheel)
fungsi: Menyimpan tenaga putar ( inertia ) yang dihasilkan pada langkah usaha, agar poros engkol tetap berputar terus pada langkah lainnya.
8. Katup (Valve)
fungsi: Membuka dan menutup saluran masuk dan saluran buang.
9. Pegas Katup (Valve Spring)
fungsi: Mengembalikan katup pada kedudukan/posisi semula dan memberi tekanan pada katup agar dapat menutup dengan rapat.
10. Tuas Katup ( Rocker arm )
fungsi: Menekan katup - katup sehingga dapat membuka.
11. Batang pendorong ( push rod )
fungsi: Meneruskan gerakan valve lifter ( pengangkat katup ) ke rocker arm.
12. Pengangkat Katup ( Valve Lifter )
fungsi: Memindahkan gerakan camshaft ( poros nok ) ke rocker arm melalui push rod.
13. Poros Bubungan / Poros Nok ( camshaft )
fungsi: Membuka dan menutup katup sesuai dengan waktu ( Timming ) yang telah ditentukan.
14. Karter ( Oil Pan )
fungsi: Menampung oli pelumas.
15. Pena Torak ( Piston pin )
fungsi: Menghubungkan torak dengan connecting rod melalui lubang bushing.
16. Bantalan Luncur Aksial ( Thrust Waser )
fungsi: Menahan poros engkol agar tidak bergerak/bergeser maju-mundur.
17. Timming Chain : rantai timing / Timing Belat : sabuk timing
fungsi: Menghubungkan gerak putar poros engkol keporos nok.
18. Kepala Silinder ( Cylinder Head )
fungsi: Tempat kedudukan mekanisme katup, ruang bakar, busi dan sebagai tutup blok silinder.
19. Dudukan Katup ( Valve Seat )
fungsi: Tempat dudukan katup saat menutup.
 

Camshaft dan Cara Kerjanya

CAMSHAFT / NOKEN AS
Adalah sebuah part yang ada didalam mesin 4 langkah yang bertugas mengatur membuka dan menutup klep (valve). Yang terpenting dalam hal ini sebenarnya korelasi gerak rotasi camshaft dengan gerak rotasi crankshaft. Tujuanya tidak lain mengatur valve untuk memasukan campuran bahan bakar dan udara kedalam ruang bakar serta mengatur buangan sisa pembakaran.untuk itu camshaft dan crankshaft dihubungkan melalui mekanisme roda gigi atau dengan rantai mesin (cam Chain). Letak camshaft sendiri tergantung dari pengoperasian terhadap valve, secara langsung atau menggunakan mekanisme tambahan seperti batang pendorong atau rocker . Pada model operasi langsung membuka dan menutup valve, camshaft  berada diposisi atas dari  ruang bakar. beberapa dari mesin menggunakan satu camsahft yang dihubungkan dengan crankshaft untuk menggerakan intake valve dan exhause valve, yang sering disebut SOHC,(single overhead cam). Sedangkan beberapa mesin menggunakan dua cam shaft. Yang satu mengerakan intake valve dan satunya menggerakan exhause valve , yang sering disebut DOHC(doble overhead cam) .
   Cara kerja camshaft ditentukan oleh (lobe) yaitu bagian yang menonjol dari camshaft inilah yang memegang peranan penting dalam membuka dan menutupnya valve. Seiring pergerakan camshaft , lobe akan membuka dan menutup sesuai pergerakan piston pada mekanisme intake dan exhause yang dibutuhkan. Mesin 4 langkah pada posisi TMA (titik mati atas) intake valve mulai membuka seiring pergerakan piston menuju TMB(titik mati bawah), kemudian intake valve akan tertutup pada saat piston mencapai posisi paling bawah. Piston kembali bergerak keatas dan beberapa derajat sebelum TMA busi memercikan bunga api terjadilah ledakan yang memaksa piston bergerak lagi kebawah, pada saat TMB ini exhause valve mulai membuka  seiring pergerakan piston keatas dan menutup penuh pada saat piston diposisi TMA.begitu seterusnya dan beulang ulang.  Mekanisme inilah yang harus diatasi oleh pergerakan camshaft yang disesuaikan dengan pergerakan crankshaft. Semakin cepat mesin bekerja semakin cepat pula aliran bahan bakar dan udara yang harus dimasukan kedalam ruang bakar. Untuk itu para tuner berusaha agar supaya waktu buka intake valve yang lebih lama, untuk itu para tuner memerlukan parameter valve lift atau angkatan valve, dengan cara mendesain lobe pada camshaft.
       




Perbedaan Mesin SOHC dan DOHC

Perbedaan Mesin SOHC dan DOHC

Share:


Apa itu SOHC dan DOHC

Kalo dulu kita mengenal dengan teknologi OHV (Over Head Valve) yaitu teknologi yang menempatkan Chamshaft (Noken As) sejajar batang Crankshaft (Kruk As). Secara otomatis, hanya Valve (katup) dan Rocker Arm yang berada di atas head silender.
Mesin bertipe OHV memiliki push rod untuk menggerakkan rocker arm yang kemudian diteruskan untuk menggerakkan katup secara buka  dan tutup. (Lihat ilustrasi di bawah ini)
Perbedaan SOHC dan DOHC
OHV Engine
Seiring perkembangan dan kemajuan teknologi otomotif lahirlah OHC (Over Head Camshaft) atau SOHC (Single Over Head Camshaft) yang menempatkan Satu Chamshaft di atas silinder sebagai penggerak rocker arm. SOHC tidak membutuh push rod untuk menggerakkan rocker arm.
Baca : Periksa Dulu Hal Ini Sebelum Beli Mobil
Pada awal perkembangannya SOHC hanya mampu menangani dua katup (valve) di setiap silendernya (seperti di gambar ilustrasi), tapi kemudian SOHC bisa menangani empat katup di setiap silendernya dengan melakukan modifikasi pada rocker arm.
Perbedaan SOHC dan DOHC,
SOHC Engine
Setelah SOHC kemudian lahir DOHC (Double Over Head Camshaft) yang menempatkan dua Camshaft  di atas silinder. Penempatan dua camshaft berfungsi membagi tugas dalam mengerakkan rock arm. Satu camshaft bertugas untuk menggerakkan rocker arm katup isap (In) camshaft satu lagi untuk menggerakan rocker arm katup (valve) buang (Ex).
Perbedaan SOHC dan DOHC,
DOHC Engine

Kelebihan dan Kekurangan SOHC

SOHC memiliki konstruksi yang sederhana dibandingkan DOHC, mesin SOHC lebih mudah di maintenance dengan biaya yang lebih murah. SOHC juga lebih irit bahan bakar karena hanya menggunakan satu camshaft sebagai penggerak rocker arm. SOHC menghasilkan torsi yang lebih baik di putaran bawah.
Baca : Perbandingan Yamaha MT-25 dengan Kawasaki Z250
Jika anda menyukai kecepatan dan akselerasi yang lebih baik di putaran atas, tipe mesin SOHC bukan pilihan yang tepat buat anda. Mesin SOHC tidak menghasilkan RPM yang sehingga torsi juga kurang baik di putaran atas. Mobil atau motor yang menggukan tipe SOHC biasanya rocker arm lebih berisik karena hanya digerakkan oleh satu camshaft (Noken As).

Kelebihan dan Kekurangan DOHC

Keinginan menghasilkan mobil yang memiliki tenaga yang lebih besar dan akselerasi yang lebih baik kemudian lahirlah DOHC. Mesin bertipe DOHC mempunyai dua camshaft yang membagi tugas untuk menggerakkan katup isap dan katup buang membuat asupan bahan bakar yang melimpah dan tentu saja menghasilkan torsi yang lebih stabil di putaran atas.
Konstruksi DOHC yang lebih ribet dibandingkan dengan SOHC, membuat biaya perawatan mobil ini lebih mahal. Suku cadang yang lebih banyak dibutuhkan jika ingin melakukan reparasi jika ada kerusakan. DOHC juga lebih boros bahan bakar karena kinerja pembakaran yang maksimal.

Kesimpulan Perbedaan SOHC dan DOHC.

SOHC tipe mesin yang lebih murah perawatan dan irit bahan bakar, cocok untuk pemakaian harian dan kendaraan operasional anda sehari-hari. DOHC tipe mesin yang enak berkendara jauh dan performa yang lebih bagus dari SOHC.
Tapi perlu diingat juga, saat ini mobil irit atau boros tidak hanya ditentukan oleh tipe mobil SOHC atau DOHC, ada faktor pendukung lainnya seperti teknologi sistem injeksi dan lain-lain. Bisa saja mesin DOHC lebih hemat dan irit bahan bakar dari mesin SOHC karena teknologi yang disematkan pada mobil tersebut. Sekian semoga bermanfaat.

sumber : http://e-automotif.com/perbedaan-mesin-sohc-dan-dohc/

mekanisme katup overhead valve (ohv)


Mekanisme Katup Overhead Valve (OHV)

katup ohv
Mekanisme katup (Valve Mechanism) merupakan bagian penting dari mesin pembakaran dalam (Internal Combustion Engine) 4 langkah (4 stroke) yang berfungsi untuk mengatur terjadinya proses-proses (proses isap, proses kompresi, proses usaha, proses buang) pada siklus di dalam mesin agar menghasilkan tenaga sesuai dengan berbagai tingkat percepatan. Mekanisme katup pada intinya digunakan untuk mengatur pembukaan dan penutupan saluran, baik itu saluran masuk (intake manifold) maupun saluran buang (exhaust manifold) sehingga proses yang terjadi pada ruang bakar (combustion chamber) dapat bekerja secara sistematis dan teratur. Proses-proses yang terjadi pada siklus mesin 4 langkah sangat tergantung dari kinerja mekanisme katup.

Mekanisme katup telah mengalami banyak perkembangan dan peningkatan kualitas kerja sehingga mengalami pula penambahan komponen yang diperlukan, namun secara teknis tipe mekanisme katup tidak mengalami penambahan atau perubahan yang signifikan. Salah satu tipe mekanisme katup yang banyak digunakan pada mesin adalah overhead valve. Overhead Valve merupakan tipe mekanisme katup yang tertua diantara tipe-tipe lainnya sehingga banyak yang menyebutnya sebagai mekanisme katup klasik. Overhead Valve sering pula disebut pushrod engine atau I-head engine. Ciri khas mekanisme katup overhead valve adalah terdapatnya komponen pushrod (batang pendorong) yang tidak terdapat pada mekanisme katup jenis lainnya sehingga banyak yang menyebutnya pushrod engine.
Konstruksi dan Komponen Overhead Valve.
Terdapat beberapa komponen khusus pada mekanisme katup jenis Overhead Valve yang tidak terdapat pada mekanisme katup jenis lainnya. Overhead Valve sering pula disebut pushrod engine, hal ini dikarenakan hanya mekanisme katup Overhead Valve yang memiliki komponen bernama pushrod.
Dibawah ini konstruksi dan komponen mekanisme katup jenis Overhead Valve.
katup ohv
Fungsi Komponen Overhead Valve.
Pada gambar diatas terlihat beberapa komponen yang digunakan pada Overhead Valve, berikut fungsi dari masing komponen:
  1.  Cam memiliki bagian menonjol yang sering disebut cam lobe. Bagian inilah yang mengatur saat pembukaan katup. Letak cam lobe berbeda sesuai dengan urutan pembukaan katup masuk dan katup buang. Peletakan posisi cam lobe untuk katup masuk dan katup buang disusun berdasarkan konstruksi poros engkol (crankshaft)
  2. Tappet atau Valve Lifter digunakan sebagai landasan pushrod untuk mengurangi keausan yang terjadi pada cam. Pada mesin generasi baru, tappet selain digunakan untuk mengurangi keausan cam juga digunakan untuk menghilangkan celah yang terjadi antara komponen-komponen penggerak katup sehingga penyetelan celah katup pada perawatan berkala mesin (tune-up) tidak perlu lagi dilakukan. Tappet jenis ini sering disebut tappet hidraulik atau hidraulic valve lifter.
  3. Pushrod merupakan komponen khusus yang hanya tersedia untuk mekanisme katup jenis Overhead Valve. Komponen ini sering pula disebut batang pendorong yang berfungsi untuk meneruskan daya dorong yang dihasilkan oleh cam lobe menuju ke rocker arm. Pushrod digunakan karena jarak antara camshaft (yang tersimpan pada cylinder block) dengan rocker arm (yang tersimpan pada cylinder head) berjauhan.
  4. Rocker Arm atau lengan pengungkit digunakan untuk meneruskan daya dorong dari pushrod menuju ke batang katup. Rocker arm memiliki konstruksi berbeda-beda sesuai dengan posisi camshaft. Pada mesin generasi baru rocker arm mengalami penyempurnaan konstruksi dengan penambahan roller bearing, hal ini untuk mengurangi keausan yang terjadi pada bagian-bagian rocker arm.
  5. Valve Spring atau pegas katup berfungsi untuk mengembalikan posisi katup. Jika cam digunakan untuk membuka katup maka valve spring berfungsi sebaliknya untuk menutup katup.
  6. Valve atau katup berfungsi untuk mengatur saat terbuka dan tertutupnya saluran baik saluran buang maupun saluran masuk. Valve ini sangat berpengaruh besar terhadap proses-proses yang terjadi didalam ruang bakar. Saluran masuk dan saluran buang yang tidak tertutup rapat akan mempengaruhi tenaga hasil pembakaran.
  7. Timing Mechanism atau mekanisme penggerak berfungsi untuk menggerakan camshaft dengan meneruskan putaran dari crankshaft melalui perantara gigi (timing gear), rantai (timing chain) dan atau sabuk (timing belt).
Keuntungan Overhead Valve
Mesin dengan mekanisme katup OHV (Overhead Valve) memiliki keuntungan sebagai berikut:
  • Ukuran mesin relatif kecil; hal ini karena konstruksi mekanisme katup overhead valve relatif sederhana jika dibandingkan dengan overhead cam (OHC) yang menempatkan camshaft pada kepala silinder.
  • Mekanisme penggerak lebih kompak; Mekaniskme katup Overhead Valve memiliki konstruksi yang sederhana namun kompak karena posisi camshaft yang berdekatan dengan crankshaft. Mekanisme penggerak camshaft pada OHV biasanya menggunakan timing gear atau timing chain dengan lokasi yang sangat berdekatan, hal ini membuat proses penyaluran tenaga putaran cenderung lebih responsif jika dibandingkan OHC. Pada mekanisme katup OHC posisi camshaft ada pada kepala silinder, sehingga membutuhkan timing chain atau timing belt yang relatif lebih panjang. Walaupun ada penambahan high tensioner untuk memperkecil defleksi namun tetap penyaluran tenaga putar dari crankshaft ke camshaft kurang responsif bahkan lebih banyak resiko jeda waktu perpindahan putaran.
Kerugian Overhead Valve
Beberapa masalah khusus yang terjadi pada mesin overhead valve (OHV) antara lain:
  • Kecepatan putaran mesin terbatas (RPM); OHV memiliki komponen-komponen yang relatif lebih banyak sehingga cenderung kehilangan gaya inersia akibat celah-celah yang terbentuk antar masing-masing komponen. Kehilangan gaya inersia membuat katup lebih mudah untuk “mengambang”. Hal inilah yang membuat mesin-mesin dengan mekanisme katup OHV tidak mampu berputar pada putaran tinggi. Mesin OHV hanya mampu berputar pada putaran 6.000 sampai dengan 8.000 rpm (revolutions per minute) untuk mobil-mobil yang diproduksi umum, 9.000 sampai dengan 10.500 rpm untuk mobil-mobil balap. Sedangkan untuk mobil dengan mekanisme katup modern (terutama yang menggunakan DOHC), mesin mampu berputaran pada kisaran 6.000 hingga 9.000 rpm untuk mobil produksi masal, dan hingga 20.000 rpm (walau sekarang dipatok hanya sampai 18.000 rpm) untuk mobil balap.
  • Desain kepala silinder kaku; Hal ini dikarena pushrod yang lurus sehingga posisi antara blok silinder dengan kepala silinder tidak boleh dalam bentuk yang kompleks (cenderung lurus). Desain kepala silinder yang kaku membuat lokasi dan jumlah katup menjadi terbatas yang pada umumnya hanya terdiri dari 2 katup (1 katup masuk dan 1 katup buang). Sedangkan pada mesin OHC, desain kepala silinder bisa lebih fleksibel dengan lokasi dan jumlah katup yang bisa lebih dari 2 katup, hal ini karena posisi camshaft yang berada dikepala silinder dan mekanisme penggerak camshaft yang lebih fleksibel (biasanya menggunakan timing belt atau timing chain).
  • Bising dan kasar; Hal ini karena banyaknya komponen mekanisme katup yang terlibat dan bergerak, membuat mekanisme katup OHV menimbulkan suara yang lebih bising. Pada saat mesin panas, celah yang terbetuk antar masing-masing komponen menjadi lebih lebar sehingga suara mesin terdengar lebih kasar.
  • Perawatan rumit; Salah satu komponen yang terkadang dilewati untuk diperiksa adalah camshaft, hal ini karena posisi dan lokasi camshaft yang tersimpan pada blok mesin, sehingga cenderung lebih sulit untuk di bongkar.
Prinsip Kerja Overhead Valve
  1. Katup Terbuka Tekanan hasil pembakaran pada ruang bakar akan mendorong torak turun ke bawah (langkah kerja/usaha). Poros engkol (crankshaft) kemudian merubah gerak bolak balik torak menjadi gerak putar pada ujung-ujungnnya. Putaran yang terjadi pada ujung poros engkol kemudian memutarkan camshaft gear/sprocket melalui valve timing drive mechanism (timing gear, timing chain atau timing belt). Cam Lobe pada cam akan mendorong tappet (valve lifter), mendorong pushrod kemudian mendorong rocker arm. Ungkitan dari rocker arm akan mendorong katup (valve) hingga terbuka, maka saluran terbuka. Saat katup membuka maka pegas katup (valve spring) memendek.
  2. Katup Tertutup Camshaft terus berputar hingga cam lobe meninggalkan valve lifter dan tekanan pada valve spring akan terlepas. Valve spring memanjang dan menarik valve hingga saluran tertutup.

sumber  : https://fuadillahpangestublog.wordpress.com/2014/05/22/mekanisme-katup-overhead-valve-ohv/


Minggu, 06 November 2016

ssalamu'alaikum. Salam sejahtera, semoga teman-teman tetap dalam lindungan-Nya. Amien. Kali ini saya akan berbagi lafadz doa qunut lengkap dalam bahasa arab, doa qunut bahasa latin serta terjemahan dari doa qunut.
Teman-teman pasti tahu kan "Apa itu Doa Qunut?". Yaitu, doa yang secara umum dibaca pada waktu i'tidal atau berdiri dari ruku' akhir pada shalat subuh dan shalat witir. Kata Qunut sendiri berasal dari kata "Qanata" yang artinya patuh dalam mengabdi (kepada Allah). Adapun hukum membaca doa qunut adalah sunnah muakkad (ab'ad) atau sunnah yang diperkuat. Namun para imam dan ulama mazhab berbeda pendapat tentang pelaksanaan doa qunut.

Dan berikut adalah lafadz doa qunut dalam bahasa arab, latin dan artinya lengkap.

Bacaan Doa Qunut Bahasa Arab, Latin Lengkap Terjemahannya
Ilustrasi : Orang membaca doa qunut

Bacaan Doa Qunut dalam Bahasa Arab
اَللّهُمَّ اهْدِنِىْ فِيْمَنْ هَدَيْتَ
وَعَافِنِى فِيْمَنْ عَافَيْتَ
وَتَوَلَّنِىْ فِيْمَنْ تَوَلَّيْتَ
وَبَارِكْ لِىْ فِيْمَا اَعْطَيْتَ
وَقِنِيْ شَرَّمَا قََضَيْتَ،
فَاِ نَّكَ تَقْضِىْ وَلاَ يُقْضَى عَلَيْكَ
وَاِ نَّهُ لاَ يَذِلُّ مَنْ وَالَيْتَ
وَلاَ يَعِزُّ مَنْ عَادَيْتَ
تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ
فَلَكَ الْحَمْدُ عَلَى مَا قَضَيْتَ
وَاَسْتَغْفِرُكَ وَاَتُوْبُ اِلَيْكَ
وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ النَّبِيِّ اْلاُمِّيِّ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ

Bacaan Doa Qunut (Latin)
Allah hummah dinii fiiman hadait.
Wa'aa finii fiiman 'aafait.
Watawallanii fiiman tawal-laiit.
Wabaariklii fiimaa a'thait.
Waqinii syarramaa qadhait.
Fainnaka taqdhii walaa yuqdha 'alaik.
Wainnahu laayadzilu man walait.
Walaa ya'izzu man 'aadait.
Tabaa rakta rabbanaa wata'aalait.
Falakalhamdu 'alaa maaqadhait.
Astaghfiruka wa'atuubu ilaik.
Wasallallahu 'ala Sayyidina Muhammadin nabiyyil ummiyyi. Wa'alaa aalihi washahbihi Wasallam.

Artinya :
Ya Allah tunjukkanlah akan daku sebagaiman mereka yang telah Engkau tunjukkan
Dan berilah kesihatan kepadaku sebagaimana mereka yang Engkau telah berikan kesihatan
Dan peliharalah daku sebagaimana orang yang telah Engkau peliharakan
Dan berilah keberkatan bagiku pada apa-apa yang telah Engkau kurniakan
Dan selamatkan aku dari bahaya kejahatan yang Engkau telah tentukan
Maka sesungguhnya Engkaulah yang menghukum dan bukan kena hukum
Maka sesungguhnya tidak hina orang yang Engkau pimpin
Dan tidak mulia orang yang Engkau memusuhinya
Maha Suci Engkau wahai Tuhan kami dan Maha tinggi Engkau
Maha bagi Engkau segala pujian di atas yang Engkau hukumkan
Ku memohon ampun dari Engkau dan aku bertaubat kepada Engkau
(Dan semoga Allah) mencurahkan rahmat dan sejahtera ke atas junjungan kami Nabi Muhammad, keluarga dan sahabatnya.



sumber :  http://www.blogkhususdoa.com/2015/01/bacaan-doa-qunut-bahasa-arab-latin-lengkap-terjemahannya.html