Kamis, 01 Desember 2016

Komponen Sistem Pengisian Beserta Fungsinya


1. Baterai
     Berfungsi sebagai sumber energi listrik terutama ketika mobil atau mesin dalam keadaan berhenti.

2. Alternator
    Berfungsi untuk menghasilkan energi listrik yang dipakai komponen-komponen kelistrikan dan juga untuk mengisi kembali baterai.

3. Regulator (terpasang di dalam alternator)
    Berfungsi untuk mengatur tegangan agar selalu konstan atau stabil. Walaupun alternator berubah kecepatan atau volume arus listriknya yang berfluktuasi.

4. Lampu indikator
    Berfungsi untuk memberi informasi kepada pengendara tentang gangguan pada sistem pengisian.

5. Switch Pengapian
    Berfungsi unntuk menghidupkan mesin dan membuat alternator menghasilkan listrik kembali.

Kegiata Membuat Bulu Mata Tiruan Di Desa Bonjok

           Kini kegiatan membuat bulu mata tiruan semakin marak didesa - desa.
Seperti di Desa Bonjok, Kecamatan Adimulyo, Kabupaten Kebumen salah satunya.
           Ibu ibu rumah tangga yang melakukan kegiatan membuat bulu mata tiruan ini memiliki banyak alasan. Seperti untuk mengisi waktu luang bahkan sampai ada yang beralasan untuk menambah pemasukan uang belanjaan.
           Seperti ibu ibu didesa Bonjok ini memilih kegiatan bulu mata tiruan ini beralasan untuk kegiatan sampingan atau untuk mengisi waktu luang setelah kegiatan mengurus rumah tangganya selesai.
            Kegiatan ini perlu ekstra sabar dan teliti. Karena menganyam rambut. Satu pasang bulu mata tiruan ini satunya memiliki banyak ragam haraganya.
Dan banyak macamnya. Ada yang dari rambut asli ada juga yang dari senar. Sehingga setiap harganya berbeda.
          Menganyam bulu mata tiruan ini jaga memerlukan eaktu yang tidak sebentar menutut keahlian masing masing. Jika yang sudah ahli membuat bulu mata tiruan ini bisa sampai >25 pasang. Sedangkan yang baru awalan paling banyak sehari tidak lebih dari 10.
          Demikianlah kegiatan memvuat bulu mata tiruan di Desa Bonjok, Kec Adimulyo. Kab Kebumen
Bila ada kesalahan dalam tulisan ataupun perkataan saya mohon maaf sebesar besarnya.

gambar seorang ibu sedang menganyam bulu mata tiruan

Minggu, 20 November 2016

Cara Kerja Mesin mobil

ruang-pembakaran-mesin-mobil
Saat sedang berkendara, pernahkan terlintas dalam benak Anda pertanyaan-pertanyaan seperti, apa yang menggerakkan mesin mobil Anda? Atau bagaimana cara kerja mesin mobil? Bahkan mungkin Anda juga pernah bertanya-tanya tentang hal lain yang berhubungan erat dengan prinsip kerja kendaraan roda empat yang kini kita kenal dengan sebutan mobil.
Mengetahui jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tersebut memang akan sangat mencerahkan. Namun mungkin tak sedikit orang yang beranggapan bahwa prinsip kerja mobil hanya perlu diketahui oleh para praktisi otomotif saja. Sedangkan untuk pengguna umum, rasanya tak penting mengetahui hal-hal tersebut. Bahkan tak sedikit pula yang menilai bahwa knowledge seperti ini sulit untuk dipahami. Sebenarnya prinsip kerja mobil tidaklah serumit yang dibayangkan, setidaknya big picture cara kerja mesin cukup mudah untuk dipahami, bahkan oleh orang awam sekalipun. Bagi Anda yang penasaran dengan cara kerja mesin mobil, yuk kita cari tahu selengkapnya.

Mesin Pembakaran Internal

Sebelum berbicara lebih jauh tentang mesin mobil dan cara kerjanya, rasanya kurang afdol jika belum membicarakan tentang salah satu bagian penting dalam mesin, yakni mesin pembakaran internal. Sesuai dengan namanya, di sinilah tempat terjadinya proses pembakaran antara bahan bakar dan udara yang nantinya menciptakan tenaga yang digunakan untuk menggerakkan piston. Inilah kunci pergerakan yang ada pada rangkaian mesin mobil.

Anatomi Mesin Mobil

komponen-dalam-mesin-mobil

Saat melihat mesin mobil, di situ tampak beberapa komponen yang kelihatannya cukup rumit. Namun secara umum, mesin mobil terdiri atas beberapa komponen utama yang saling bekerjasama. Komponen-komponen inilah yang memiliki andil besar dalam menggerakkan kendaraan. Untuk lebih jelasnya, mari kita cari tahu satu demi satu.

1. Blok Mesin

Inilah fondasi sebuah mesin dan salah satu kunci cara kerja mesin mobil. Umumnya blok mesin ini terbuat dari bahan aluminium. Akan tetapi material besi terkadang juga masih digunakan oleh beberapa manufaktur. Blok mesin ini sering dikaitkan dengan blok silinder karena bentuknya yang memang berupa tabung. Berawal dari sini jugalah penyebutan mesin empat silinder, mesin V6 ataupun V8 muncul. Silinder blok mesin ini juga menjadi tempat pergerakan piston. Karena itu, semakin banyak jumlah silinder dalam sebuah mesin, semakin besar pula tenaga yang dapat dihasilkannya.

2. Ruang Pembakaran

Di sinilah tempat bertemunya bahan bakar, udara, tekanan dan energi listrik yang kemudian menciptakan ledakan kecil yang menggerakkan piston. Komponen ini juga menjadi tempat bernaungnya beberapa komponen lain seperti piston, silinder dan kepala silinder.

3. Kepala Silinder

Kepala silinder biasanya terletak di sisi bagian atas silinder mesin. Komponen ini juga memiliki peran yang sangat penting dalam proses pembakaran.

4. Piston

Piston memiliki bentuk seperti sebuah kaleng yang bergerak ke atas dan ke bawah, menciptakan gerakan yang memiliki andil besar dalam menjalankan mobil. Pada sisi bagian atas piston, terdapat 3 atau 4 alur cor. Dalam alur inilah terdapat cincin piston yang terbuat dari besi dan terdiri dari dua jenis cincin, cincin kompresi dan cincin oli.

5. Poros Engkol / Crankshaft

Saat piston bergerak ke atas dan ke bawah, crankshaft atau poros engkol inilah yang kemudian bertugas untuk mengkonversi gerakan tersebut hingga mampu menggerakkan mobil. Pada komponen ini juga terdapat lobus balancing yang berguna untuk menjaga mesin dari kerusakan saat crankshaft berputar.

6. Camshaft

Bisa dibilang ini adalah otak dari mesin. Camshaft bekerja bersama dengan crankshaft untuk memastikan katup mesin membuka dan menutup tempat pada waktunya guna menghasilkan performa terbaik. Komponen ini jugalah yang memiliki kontrol penting pada katub intake dan outtake. Pada beberapa mesin berbentuk V, terkadang terdapat 2 camshaft pada setiap silindernya. Itulah kenapa performa mesinnya juga jauh lebih optimal dari mesin biasa.

7. Timing System

Cara kerja mobil juga tak lepas dari timing system. Komponen inilah yang menjadi tempat berkoordinasinya antara crankshaft dan camshaft. Jika kedua komponen tersebut tidak sinkron, maka mesin tidak akan bekerja sebagaimana mestinya.
Selain 7 komponen yang telah disebutkan sebelumnya, sebenarnya masih ada beberapa komponen lain yang juga memiliki peranan yang sangat penting seperti katup mesin, rocker arms, pushrods dan fuel injectors. Setiap komponen memiliki fungsi dan perananannya masing-masing. Dan dengan saling bekerjasama, mesin mobilpun dapat bekerja dengan baik.

Cara Kerja Mesin Mobil

cara-kerja-mesin-mobil
Kini kita telah mengetahui garis besar komponen utama dalam sebuah mesin mobil. Selanjutnya kita bisa mulai melangkah lebih jauh, mengetahui bagaimana cara kerja mesin mobil yang sesungguhnya. Dalam prosesnya, kerja mesin mobil terbagi dalam 4 aktivitas yang meliputi intake, compression, power dan exhaust. Untuk penjelasan lebih lengkapnya, berikut penjabarannya.

1. Intake

Dalam proses intake, piston akan ditarik oleh crankshaft ke sisi bagian bawah menuju bagian dalam silinder. Selama mobil bergerak, crankshaft ini nantinya juga akan terus bergerak. Katup yang terdapat pada mesin juga akan terbuka sehingga memungkinkan udara dan bahan bakar masuk dan bercampur di dalam silinder.

2. Compression

Katup saluran masuk kemudian ditutup, piston bergerak meremas atau mengkompres campuran antara udara dan bahan bakar sehingga membuatnya lebih mudah terbakar. Saat piston bergerak ke sisi bagian atas silinder, pada saat itu jugalah steker pemacu terbakar.

3. Power

Percikan api hasil dari proses kompresi ini kemudian menghasilkan ledakan kecil dan membuat bahan bakar yang terbakar menghasilkan gas panas yang mendorong piston ke sisi bagian bawah. Energi yang dilepaskan dalam proses tersebut nantinya akan menjadi tenaga yang digunakan untuk menggerakkan crankshaft.

4. Exhaust

Katup saluran luar kemudian akan terbuka dan crankshaft pun terus berputar, mendorong piston agar menuju kembali ke silinder. Pada tahapan inilah gas hasil pembakaran akan dibuang melalui knalpot.

Tips Merawat Mesin Mobil

merawat-mesin-mobil

Kini Anda tahu cara kerja mesin mobil. Setelah mengetahui hal tersebut, tentu Anda memiliki lebih banyak gambaran tentang proses yang terjadi di dalam mesin kendaraan. Berawal dari sini juga, Anda akan semakin paham tentang pentingnya merawat mesin mobil agar tetap awet dan bekerja dengan optimal. Merawat mesin mobil bukanlah hal yang sulit. Meski demikian, ini adalah pekerjaan rutin yang harus dilakukan oleh setiap pemilik kendaraan. Untuk lebih jelasnya, berikut beberapa tips merawat mesin mobil.
  1. Panaskan mesin sebelum digunakan. Sebelum mulai memacu mobil, pastikan selalu untuk memanaskan mesinnya terlebih dahulu. Durasi waktu memanaskan mobil ini beragam sesuai dengan jenis mobil itu sendiri. Namun secara umum, 5 menit adalah waktu standar memanaskan mesin. Saat memanaskan mesin, jangan injak pedal gas. Biarkan mesin panas tanpa paksaan.
  2. Ganti oli secara berkala. Mengganti oli mobil sebaiknya dilakukan setiap 3000 km atau 5000 km. Usahakan jangan sampai telat mengganti oli. Selain itu, pilihlah jenis oli yang sesuai dengan kendaraan Anda.
  3. Bersihkan filer karburasi. Filter yang kotor bisa sangat mengganggu performa mesin mobil, khususnya saat hendak menyalakannya. Anda bisa menggunakan sikat gigi untuk membersihkan filter karburasi. Saat membersihkan bagian ini, jangan menggunakan compressor atau hairdryer. Hal ini justru bisa merusak lapisan filter karburasi.
  4. Pacu kendaraan Anda. Saat mobil lama tidak digunakan, lama-lama mesin akan berkerak. Untuk menghilangkan kerak tersebut Anda bisa melakukannya dengan menginjak pedal gas lebih dalam. Dengan demikian, kerak akan keluar dari knalpot dan cara kerja mesin mobil pun akan kembali seperti semula.

sumber : https://mobilkamu.com/artikel/cara-kerja-mesin-mobil/

Minggu, 13 November 2016

Komponen Utama Motor Bensin 4 Langkah Dan Fungsinya

Bagian-bagian utama motor bensin 4 langkah memang cukup banyak dan lebih mendetail. Berikut adalah komponen dan fungsinya pada motor bensin 4 langkah.

Source : Google Image

Silinder

Yaitu tempat untuk berlangsungnya proses/siklus dari motor.

Torak/Piston

Untuk merubah gerakan bolak-balik menjadi gerakan isap dan tekan, juga sebaliknya untuk mengubah tenaga pembakaran menjadi tenaga mekanis.

Cincin Torak/Piston

Untuk mencegah kebocoran oli/bahan bakar antara dinding silinder dengan torak.

Pena Torak/Piston

Untuk menghubungkan piston dengan batang piston.

Pena Engkol

Untuk menghubungkan poros engkol dengan batang torak.

Poros Engkol

Untuk mengubah gerak mekanis (bolak-balik) piston menjadi gerak putar pada sumbu utama motor.

Batang Torak/Piston

Untuk meneruskan gaya piston ke poros engkol.

Saluran Masuk

Saluran yang dihubungkan dengan karburator tempat udara dan bensin dapat masuk dengan keadaan tercampur pada saluran ini.

Saluran Buang

Saluran untuk mengeluarkan gas-gas buang sisa pembakaran yang dihubungkan dengan knalpot.

Katup Masuk

Untuk mengatur pemasukan bensin dan udara kedalam silinder yang digerakan poros nok (noken as) dan ditutup oleh pegas katup.

Katup Buang

Untuk mengatur pembuangan gas bekas pembakaran yang digerakan poros nok (noken as) dan ditutup oleh pegas katup.

Busi

Bagian dari pengapian untuk memulai pembakaran bahan bakar di dalam silinder dengan bunga api listrik yang meloncat dari elektroda tengan ke elektroda sisi.

Ruang Engkol (Carter)

Untuk ruang pelumasan atau ruang oli dan ruang gerak sumbu engkol.

Karburator

Sumber : Google image
Untuk mencampur bahan bakar bensin dengan udara supaya tercampur dengan halus seperti kabut.

Sistem Pengapian

Sumber : Google image
Untuk membangkitkan bunga api listrik pada busi, untuk keperluan pembakaran di ruang silinder.

Poros Nok (Noken As)

Sumber : google image
Untuk membuka katup-katup yang digerakan oleh timing gear melalui sabuk gilir atau rantai keting.
 

KOMPONEN - KOMPONEN MESIN DAN FUNGSINYA

Mesin terdapat beberapa komponen :

1. Blok silinder (Cylinder Block)
fungsi : sebagai tempat untuk menghasilkan energi panas dari proses pembakaran bahan bakar.
2. Torak (piston)
fungsi : untuk memindahkan tenaga yang diperoleh dari hasil pembakaran bahan bakar ke poros engkol (crank shaft) melalui batang torak (connecting road).
3. Cincin Torak (Ring piston)
fungsi: - Mencegah kebocoran gas bahan bakar saat langkah kompresi dan usaha.
- Mencegah masuknya oli pelumas ke ruang bakar. 
- Memindahkan panas dari piston ke dinding silinder.
4. Batang Torak (Connecting Rod)
fungsi: Menerima tenaga dari piston yang diperoleh dari pembakaran bahan bakar dan meneruskannya keporos engkol.
5. Poros Engkol (crank shaft)
fungsi: Mengubah gerak naik turun torak menjadi gerak berputar yang akhirnya menggerakkan roda-roda.
6. Bantalan (Bearing)
fungsi: Mencegah keausan dan mengurangi gesekan pada poros engkol.
7. Roda Penerus (Fly Wheel)
fungsi: Menyimpan tenaga putar ( inertia ) yang dihasilkan pada langkah usaha, agar poros engkol tetap berputar terus pada langkah lainnya.
8. Katup (Valve)
fungsi: Membuka dan menutup saluran masuk dan saluran buang.
9. Pegas Katup (Valve Spring)
fungsi: Mengembalikan katup pada kedudukan/posisi semula dan memberi tekanan pada katup agar dapat menutup dengan rapat.
10. Tuas Katup ( Rocker arm )
fungsi: Menekan katup - katup sehingga dapat membuka.
11. Batang pendorong ( push rod )
fungsi: Meneruskan gerakan valve lifter ( pengangkat katup ) ke rocker arm.
12. Pengangkat Katup ( Valve Lifter )
fungsi: Memindahkan gerakan camshaft ( poros nok ) ke rocker arm melalui push rod.
13. Poros Bubungan / Poros Nok ( camshaft )
fungsi: Membuka dan menutup katup sesuai dengan waktu ( Timming ) yang telah ditentukan.
14. Karter ( Oil Pan )
fungsi: Menampung oli pelumas.
15. Pena Torak ( Piston pin )
fungsi: Menghubungkan torak dengan connecting rod melalui lubang bushing.
16. Bantalan Luncur Aksial ( Thrust Waser )
fungsi: Menahan poros engkol agar tidak bergerak/bergeser maju-mundur.
17. Timming Chain : rantai timing / Timing Belat : sabuk timing
fungsi: Menghubungkan gerak putar poros engkol keporos nok.
18. Kepala Silinder ( Cylinder Head )
fungsi: Tempat kedudukan mekanisme katup, ruang bakar, busi dan sebagai tutup blok silinder.
19. Dudukan Katup ( Valve Seat )
fungsi: Tempat dudukan katup saat menutup.
 

Camshaft dan Cara Kerjanya

CAMSHAFT / NOKEN AS
Adalah sebuah part yang ada didalam mesin 4 langkah yang bertugas mengatur membuka dan menutup klep (valve). Yang terpenting dalam hal ini sebenarnya korelasi gerak rotasi camshaft dengan gerak rotasi crankshaft. Tujuanya tidak lain mengatur valve untuk memasukan campuran bahan bakar dan udara kedalam ruang bakar serta mengatur buangan sisa pembakaran.untuk itu camshaft dan crankshaft dihubungkan melalui mekanisme roda gigi atau dengan rantai mesin (cam Chain). Letak camshaft sendiri tergantung dari pengoperasian terhadap valve, secara langsung atau menggunakan mekanisme tambahan seperti batang pendorong atau rocker . Pada model operasi langsung membuka dan menutup valve, camshaft  berada diposisi atas dari  ruang bakar. beberapa dari mesin menggunakan satu camsahft yang dihubungkan dengan crankshaft untuk menggerakan intake valve dan exhause valve, yang sering disebut SOHC,(single overhead cam). Sedangkan beberapa mesin menggunakan dua cam shaft. Yang satu mengerakan intake valve dan satunya menggerakan exhause valve , yang sering disebut DOHC(doble overhead cam) .
   Cara kerja camshaft ditentukan oleh (lobe) yaitu bagian yang menonjol dari camshaft inilah yang memegang peranan penting dalam membuka dan menutupnya valve. Seiring pergerakan camshaft , lobe akan membuka dan menutup sesuai pergerakan piston pada mekanisme intake dan exhause yang dibutuhkan. Mesin 4 langkah pada posisi TMA (titik mati atas) intake valve mulai membuka seiring pergerakan piston menuju TMB(titik mati bawah), kemudian intake valve akan tertutup pada saat piston mencapai posisi paling bawah. Piston kembali bergerak keatas dan beberapa derajat sebelum TMA busi memercikan bunga api terjadilah ledakan yang memaksa piston bergerak lagi kebawah, pada saat TMB ini exhause valve mulai membuka  seiring pergerakan piston keatas dan menutup penuh pada saat piston diposisi TMA.begitu seterusnya dan beulang ulang.  Mekanisme inilah yang harus diatasi oleh pergerakan camshaft yang disesuaikan dengan pergerakan crankshaft. Semakin cepat mesin bekerja semakin cepat pula aliran bahan bakar dan udara yang harus dimasukan kedalam ruang bakar. Untuk itu para tuner berusaha agar supaya waktu buka intake valve yang lebih lama, untuk itu para tuner memerlukan parameter valve lift atau angkatan valve, dengan cara mendesain lobe pada camshaft.
       




Perbedaan Mesin SOHC dan DOHC

Perbedaan Mesin SOHC dan DOHC

Share:


Apa itu SOHC dan DOHC

Kalo dulu kita mengenal dengan teknologi OHV (Over Head Valve) yaitu teknologi yang menempatkan Chamshaft (Noken As) sejajar batang Crankshaft (Kruk As). Secara otomatis, hanya Valve (katup) dan Rocker Arm yang berada di atas head silender.
Mesin bertipe OHV memiliki push rod untuk menggerakkan rocker arm yang kemudian diteruskan untuk menggerakkan katup secara buka  dan tutup. (Lihat ilustrasi di bawah ini)
Perbedaan SOHC dan DOHC
OHV Engine
Seiring perkembangan dan kemajuan teknologi otomotif lahirlah OHC (Over Head Camshaft) atau SOHC (Single Over Head Camshaft) yang menempatkan Satu Chamshaft di atas silinder sebagai penggerak rocker arm. SOHC tidak membutuh push rod untuk menggerakkan rocker arm.
Baca : Periksa Dulu Hal Ini Sebelum Beli Mobil
Pada awal perkembangannya SOHC hanya mampu menangani dua katup (valve) di setiap silendernya (seperti di gambar ilustrasi), tapi kemudian SOHC bisa menangani empat katup di setiap silendernya dengan melakukan modifikasi pada rocker arm.
Perbedaan SOHC dan DOHC,
SOHC Engine
Setelah SOHC kemudian lahir DOHC (Double Over Head Camshaft) yang menempatkan dua Camshaft  di atas silinder. Penempatan dua camshaft berfungsi membagi tugas dalam mengerakkan rock arm. Satu camshaft bertugas untuk menggerakkan rocker arm katup isap (In) camshaft satu lagi untuk menggerakan rocker arm katup (valve) buang (Ex).
Perbedaan SOHC dan DOHC,
DOHC Engine

Kelebihan dan Kekurangan SOHC

SOHC memiliki konstruksi yang sederhana dibandingkan DOHC, mesin SOHC lebih mudah di maintenance dengan biaya yang lebih murah. SOHC juga lebih irit bahan bakar karena hanya menggunakan satu camshaft sebagai penggerak rocker arm. SOHC menghasilkan torsi yang lebih baik di putaran bawah.
Baca : Perbandingan Yamaha MT-25 dengan Kawasaki Z250
Jika anda menyukai kecepatan dan akselerasi yang lebih baik di putaran atas, tipe mesin SOHC bukan pilihan yang tepat buat anda. Mesin SOHC tidak menghasilkan RPM yang sehingga torsi juga kurang baik di putaran atas. Mobil atau motor yang menggukan tipe SOHC biasanya rocker arm lebih berisik karena hanya digerakkan oleh satu camshaft (Noken As).

Kelebihan dan Kekurangan DOHC

Keinginan menghasilkan mobil yang memiliki tenaga yang lebih besar dan akselerasi yang lebih baik kemudian lahirlah DOHC. Mesin bertipe DOHC mempunyai dua camshaft yang membagi tugas untuk menggerakkan katup isap dan katup buang membuat asupan bahan bakar yang melimpah dan tentu saja menghasilkan torsi yang lebih stabil di putaran atas.
Konstruksi DOHC yang lebih ribet dibandingkan dengan SOHC, membuat biaya perawatan mobil ini lebih mahal. Suku cadang yang lebih banyak dibutuhkan jika ingin melakukan reparasi jika ada kerusakan. DOHC juga lebih boros bahan bakar karena kinerja pembakaran yang maksimal.

Kesimpulan Perbedaan SOHC dan DOHC.

SOHC tipe mesin yang lebih murah perawatan dan irit bahan bakar, cocok untuk pemakaian harian dan kendaraan operasional anda sehari-hari. DOHC tipe mesin yang enak berkendara jauh dan performa yang lebih bagus dari SOHC.
Tapi perlu diingat juga, saat ini mobil irit atau boros tidak hanya ditentukan oleh tipe mobil SOHC atau DOHC, ada faktor pendukung lainnya seperti teknologi sistem injeksi dan lain-lain. Bisa saja mesin DOHC lebih hemat dan irit bahan bakar dari mesin SOHC karena teknologi yang disematkan pada mobil tersebut. Sekian semoga bermanfaat.

sumber : http://e-automotif.com/perbedaan-mesin-sohc-dan-dohc/